Tembakau menjadi salah satu komoditas perkebunan yang bernilai tinggi. Sebagai bahan utama dalam pembuatan rokok memang peluang usaha budidaya tembakau sangat potensial. Harga jual rokok yang kian meroket membuat tembakau menjadi komoditas bernilai. Memang tanaman ini sangat kontroversial dimana memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Namun di tengah itu tembakau menjadi bahan penting yang dicari oleh berbagai perusahaan rokok di negeri ini. Permintaan tembakau memang kian meningkat dari waktu ke waktu. Hal inipun membuat banyak petani yang membudidayakan tanaman tembakau. Untuk budidaya tanaman tembakau sendiri memang dibilang tidak sulit. Wilayah Indonesia dengan dataran tinggi memang sangat cocok untuk pembudidayaan tanaman tembakau. Untuk teknik perawatan tanaman tembakau memang memiliki cara tersendiri. Untuk menghasilkan tanaman tembakau dengan kualitas yang bagus tentu harus memiliki pemeliharaan yang intensif. Bagi Anda yang hendak akan menbudidayakan tanaman tembakau memang bisa mempelajarinya lebih dalam di internet atau bertanya pada ahlinya. Disini kami akan membahas mengenai prospek dan analis usaha tanaman tembakau sendiri. Jika Anda tertarik untuk budidaya tembakau maka dapat melihat ulasanya di bawah ini :
Memulai bisnis budidaya tembakau
Bisnis perkebunan memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati. Begitupun dengan bisnis budidaya tembakau yang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan. Untuk memulai bisnis budidaya tembakau ini tidak sulit. Bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil. Anda dapat memulai bisnis budidaya tembakau dengan lahan yang kecil dahulu untuk memulainya.
Pelaku bisnis budidaya tembakau
Bisnis budidaya tembakau ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang. Anda yang kini bingung mencari pilihan bisnis yang tepat. Dengan kemauan dan minat yang tinggi maka bisnis budidaya tembakau ini dapat Anda jalankan dengan mudah.
Konsumen bisnis budidaya tembakau
Konsumen budidaya tembakau memang tidaklah sulit, konsumen budidaya tembakau cukup besar dimana tembakau menjadi bahan penting untuk pembuatan rokok. Tentu kita ketahui jika rokok menjadi salah satu barang yang paling banyak di cari.
Peralatan bisnis budidaya tembakau
Dalam bisnis budidaya tembakau membutuhkan beberapa peralatan penting diantaranya pembukaan lahan tembakau, bibit tanaman tembakau, golok dan sabit, mesin semprot, selang air, gunting, keranjang panen, timbangan, cangkul, pompa air, gerobak dorong, timba, dan terpal. Dengan adanya peralatan tersebut maka bisnis budidaya tembakau makin maksimal.
Lokasi strategis dalam pemasaran hasil budidaya tembakau
Dalam berjualan budidaya tembakau, Anda bisha memasarkannya dengan cara menjualnya ke berbagai perusahaan atau pabrik rokok. Dimana Anda dapat menjalin kerja sama dengan mereka agar hasil panen tembakau ada yang menampungnya.
Karyawan bisnis budidaya tembakau
Karyawan dalam menjalankan bisnis budidaya tembakau bisa menggunakan satu orang dahulu dalam permulaan.
Harga jual budidaya tembakau
Patokan harga untuk budidaya tembakau dapat Anda buat dalam hitungan per kg dimana harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 15.000. Ini tergantung dari harga tembakau yang ada di pasaran juga tergantung varietas tembakau yang ada.
Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya tembakau
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya tembakau ini yakni merupakan bisnis perkebunan yang paling banyak untungnya. Dimana harga jual dari tembakau dapat dikatakan sangat besar atau tinggi di pasaran sehingga keuntungan yang di dapatkan terbilang besar.
Kekurangan bisnis budidaya tembakau
Segi kekurangan bisnis budidaya tembakau ialah budidaya tembakau memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
Analisa bisnis budidaya tembakau
Investasi
Peralatan | Harga | |
pembukaan kebun tembakau | Rp. | 2.892.800 |
pengadaan bibit tembakau | Rp. | 456.900 |
mesin semprot | Rp. | 288.550 |
selang air dan gunting | Rp. | 125.000 |
golok dan sabit | Rp. | 74.500 |
gerobak dorong | Rp. | 229.500 |
cangkul | Rp. | 86.000 |
keranjang panen | Rp. | 65.700 |
timbangan | Rp. | 154.500 |
pompa air | Rp. | 272.850 |
timba dan terpal | Rp. | 61.500 |
Peralatan tambahan yang lainnya | Rp. | 87.160 |
Jumlah Investasi | Rp. | 4.794.960 |
Biaya Operasional per Bulan | ||
Biaya Tetap | Nilai | |
Penyusutan pembukaan kebun tembakau1/12 x Rp. 2.892.800 | Rp. | 241.067 |
Penyusutan pengadaan bibit tembakau 1/62 x Rp. 456.900 | Rp. | 7.369 |
Penyusutan mesin semprot 1/62 x Rp 288.550 | Rp. | 4.654 |
Penyusutan selang air dan gunting 1/62 x Rp 125.000 | Rp. | 2.016 |
Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 74.500 | Rp. | 1.202 |
Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 229.500 | Rp. | 3.702 |
Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 86.000 | Rp. | 1.955 |
Penyusutan keranjang panen 1/44 x Rp 65.700 | Rp. | 1.493 |
Penyusutan timbangan 1/62 x Rp 154.500 | Rp. | 3.511 |
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 272.850 | Rp. | 4.401 |
Penyusutan timba dan terpal 1/44 x Rp. 61.500 | Rp. | 1.398 |
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 87.160 | Rp. | 1.981 |
upah pekerja | Rp. | 1.600.000 |
Total Biaya Tetap | Rp. | 1.874.748 |
Biaya Variabel | |||||||
pupuk | Rp. | 27.400 | x | 30 | = | Rp. | 822.000 |
pupuk kimia | Rp. | 29.800 | x | 30 | = | Rp. | 894.000 |
pestisida dan obat | Rp. | 37.500 | x | 30 | = | Rp. | 1.125.000 |
biaya lainnya | Rp. | 28.600 | x | 30 | = | Rp. | 858.000 |
Biaya transportasi | Rp. | 23.500 | x | 30 | = | Rp. | 705.000 |
pengemas | Rp. | 9.500 | x | 30 | = | Rp. | 285.000 |
BBM | Rp. | 24.500 | x | 30 | = | Rp. | 735.000 |
Total Biaya Variabel | Rp. | 5.424.000 |
Total Biaya Operasional | ||
Biaya tetap + biaya variabel = | Rp. | 7.298.748 |
Pendapatan per panen | |||||||
46 | kg | x | Rp. | 7.000 | = | Rp. | 322.000 |
Rp. | 322.000 | x | 30 | hr | = | Rp. | 9.660.000 |
Keuntungan per Bulan | |||||||
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional | |||||||
Rp. | 9.660.000 | – | 7.298.748 | = | Rp. | 2.361.252 | |
Lama Balik Modal | |||||||
Total Investasi / Keuntungan = | Rp. | 4.794.960 | : | 2.361.252 | = | 2 | bln |
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya tembakau sangat menguntungkan dimana modal Rp 4.794.960 dengan kentungan per bulan Rp 2.361.252 dan balik modal dalam 2 bulan.